
Oleh : Jalu Setio Bintoro, S.Sos
Dalam era orde baru, mohon petunjuk dijadikan salah satu alat oleh seorang bawahan untuk menjilat dan memenuhi keinginan penguasa dengan sekedar ABS (asal bapak senang). Namun sesungguhnya apabila kita telaah makna sesungguhnya dari mohon petunjuk dengan lebih mendalam, di
Dalam kehidupan kita, apapun jenis pekerjaan yang kita lakukan, tentunya tidak terlepas dari budaya mohon petunjuk yang memang memiliki banyak sekali variasi implementasinya, hanya mungkin terkadang kita tidak menyadarinya. Seseorang yang tidak mau atau segan untuk bertanya kepada yang lebih berpengalaman biasanya akan cenderung menjadi stagnan dan kurang dinamis. Dengan budaya mohon petunjuk, kita diharapkan bisa memperbaiki apa yang kurang di masa lalu dan melaksanakan suatu pekerjaan dengan lebih baik, efektif dan efisien.
Ketika kita dihadapkan pada suatu kondisi yang mengharuskan kita untuk berimprovisasi, ada baiknya kita mengetahui apa dan bagaimana situasi pekerjaan tersebut.
Pada hakekatnya, sebagai orang yang lebih muda memang tidak ada salahnya kita menghormati yang lebih tua dengan budaya mohon petunjuk ini, sehingga komunikasi antara kita dapat terjaga, terlebih di dalam masyarakat jawa yang sangat menjunjung tinggi hierarkhi. Sebab, terkadang ada beberapa orang yang lebih tua dan berpengalaman enggan membagikan pengalamannya karena adanya kesalahan di masa lalu yang mereka lalukan atau juga mereka beranggapan bahwa yang muda harus melakukan perubahan tanpa campur tangan mereka.
Di sinilah kita sebagai orang muda harus pandai memilih dan memilah saat dan situasi tepat ketika kita hendak mengajukan “mohon petunjuk ini” kepada orang yang lebih tua untuk memperbaiki kesalahan kemarin, melakukannya hari ini supaya mendapatkan hasil yang lebih baik di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar